Kamis, 11 September 2014

Profil SMA Negeri 1 Kertosono

Profil SMA Negeri 1 Kertosono

logo sman 1 kertosono smaker nganjuk jawa timur indonesiaDi dorong kemauan serta tekat yang kuat untuk tingkatkan pengetahuan, serta pendidikan yang lebih tinggi, orang-orang kertosono dan sekitarnya sebelum th. 1964 ikhlas jalan kaki atau bagi anak yang kaya naik sepeda onthel atau kos diluar kertosono untuk meneruskan pendidikan di tingkat menengah atas. 

Realita itu tidak cuma membatasi semangat serta tekat mereka untuk meningkatkan kemampuan diri dan bertambah kualitas sumber daya manusia, tetapi untuk beberapa dari mereka yang sudah memperoleh kesempatan juga merupakan pemborosan, baik segi waktu, ongkos, serta tenaga. 


Situasi seperti ini sangatlah memprihatinkan bagi sebagian tokoh orang-orang kertosono, lantaran hanya sebagian kecil orang-orang yang bisa meneruskan sekolah. Terbentur ongkos dan waktu dikarenakan harus sekolah di luar kertosono, seperti jombang, kedriri, atau nganjuk kota dan banyak diantara mereka pada akhirnya mereka hanya dapat memendam kemauan untuk meneruskan pendidikan yang lebih tinggi. 


Berangkat dari kemauan serta semangat orang-orang kertosono akan adanya instansi pendidikan menengah atas juga sebagai wahana untuk meningkatkan sumber daya manusia, serta didorong kepedulian sebagian tokoh orang-orang yang dimotori oleh mas 

Margono (pembantu bupati, kepala daerah nganjuk di kertosono), Mochamad fadil (pengurus PN garam kertosono), mas Soetejo (pemeriksa pendidikan orang-orang di kertosono) serta mochamad sofcan (pedagang). Pada th. 1964 berdirilah suatu yayasan yang berdiri dalam dunia pendidikan, yakni yayasan pendidikan kelanjutan atas kertosono dengan akta notaris mudjiono di kediri 16 juni 1964. 

Yayasan pendidikan lanjutan atas kertosono ketika itu juga mendirikan sekolah menengah atas di kertosono yang dikenal dengan SMA YPK hal ini sangatlah membanggakan orang-orang kertosono dan sekitarnya karena perubahannya amat cepat. 


Dalam waktu yg tidak terlampau lama, banyak orang-orang yang menginginkan dibukanya sekolah kejuruan tingkat atas. Untuk menjawab semangat dan tuntutan orang-orang akan keperluan pendidikan serta pengetahuna seraya keterampilan di bagian ekonomi serta perkantoran, tepatnya pada tahun 1969 yayasan pendidikan kejuruan atas kertosono membuka sekolah menengah ekonomi atas atau SMEA YPK yang menempati gedung SMA YPK pada sore harinya. 


Ada SMA serta SMEA YPK yang disebut sekolah swasta, kelihatannya belum membuat puas masyarakat dan tokoh-tokoh masyarakat kertosono. Mereka menginginkan sekolah negeri di kertosono. Jadi berdasar pada surat penyerahan nomer YPK 01/A/V/1975 tanggal 06 maret 1975, bapak slamet sebagai pembantu bupati kepala daerah tingkat II nganjuk di kertosono melakukan tindakan atas nama pengurus yayasan pendidikan kelanjutan atas kertosono menyerahkan bangunan gedung serta berisi pada menteri pendidikan serta kebudayaan republik Indonesia ketika itu bapak Prof. Dr. syarif thayeb sebagai wakil dari pemerintah pusat. Mulai sejak waktu itu SMA YPK Kertosono sudah beralih status jadi SMA Negeri 1 kertosono. 


Yang pada awalnya SMA Negeri 1 Kertosono hanya memiliki 3 kelas dengan rata-rata tiap-tiap kelas 40 anak dan saat ini sudah berkembang pesat menjadi 23 kelas, Yaitu kelas X sembilan kelas, kelas XI sembilan kelas, serta XII sembilan kelas. 


Demikian pula tenaga guru serta karyawan yang ada. Ketika itu guru serta karyawan berstatus sebagai guru kareawan swasta. Karena kegigihan salah seseorang karyawan ketika itu, bapak sasmito memperjuangkan status kepegawaian di departemen pendidikan jakarta, pada akhirnya banyak karyawan serta guru yang berstatus negeri.

About the Author

SIE Media SKI

Author & Editor

Sie Media SKI adalah Salah Satu SIE di extrakulikuler SKI SMAN 1 Kertosono yang bertuga untuk menangani masalah media, seperti menerbitkan artikel dakwah baik cetak maupun online di lingkungan SMAN 1 Kertosono

Posting Komentar

 
SKI SMAN 1 Kertosono © 2015 - Designed by Templateism.com